Monday 29 September 2014

Jangan Pisahkan Aku dan Dia

Jangan pisahkan kami. Hiks!  :'(
Please wahai om dan tante yang punya wewenang, tolong twitter jangan diblokir di negara kita tercinta ini.
Kalau twitter diblokir, aku akan kangen dengan status twitter bang Parhat yang kicauannya sering terpahat di hati orang yang dikritiknya. Katanya sih, pahatannya dalam. Aku kurang tau juga karena aku belum kena pahatannya. Kalau seandainya aku kena juga, ya gak apa-apa. Lumayanlah, siapa tau bisa tenar. wkwkwk
Kalau twitter diblokir, dimana lagi tempat kami para rakyat JELITA untuk berpendapat sesuka hati??
Kami tak punya wadah untuk mengeluarkan pendapat secara bebas dan terbuka.
Sekarang pun ruang gerak kami sedikit tersandung. Konon katanya kalau mengoceh terlalu tajam di internet, kami bisa dipenjara. iiiiiih, ngeriiiiii. :'(
Sempat-sempatnya pikiranku yang ngawur ini mengatakan bahwa ini adalah salah satu cara dari pihak yang sedang berkuasa untuk menstabilkan kekuasaannya. Ya supaya kekuasaannya tetap stabil. Biar kekuasaannya tak gampang goyah karena ocehan-ocehan dari para rakyat JELITA yang memang hobi mencaci dengan seenak hati sambil makan kuaci. Maafin aku, ya Om dan Tante. Aku akan berusaha menepis anggapan negatif ini.
Tapi, kalau instagram yang Om dan Tante mau blokir, gak apa-apa!! Aku rela, aku ikhlas!
Blokir aja! Kita gak bakalan dibilang nyontek ama China kok. Emang sih, China udah duluan memblokir Instagram di negaranya. Beneran deh, blokir aja. Gak bakalan aku larang.
Aku gak bakalan ngamuk kayak nyamuk yang gagal gemuk setelah menghisap darah aku si gemuk. wkwkwk
Silahkan diblokir itu instagram. Dengan memblokir instagram, berarti Om dan Tante telah menyelamatkan aku. Om dan Tante menyelamatkan hatiku yang tercemar gara-gara melihat teman-temanku semuanya sudah memakai instagram sementara aku tidak bisa memakai instagram. Smart phone punyaku gak se smart punya mereka. Sampai saat ini aku masih lebih smart daripada smart phone-ku. Aku takut kelak smart phone malah jauh lebih smart dari aku. Hiks!
Udah, gitu aja. Makaciii eaaaaa, om dan tante. Makaciiii udah mau dengerin curhatan aku si tukang ngawur yang susah dibangunin waktu sawur.
Salam Supel dari Jonas Jupo a.k.a Jomblo Ganas Jujur Polos.


No comments:

Post a Comment