Thursday, 25 September 2014

Penipuan Online (TRUE STORY)

Ini adalah sebuah KISMIS.
Bukan Kisah Mistis, tapi Kisah Miris.
*bayangin aku ngomongnya seperti pembawa acara gosip SILET :-P

Begini ceritanya.....
*nyanyikan pakai irama lagu "pada hari minggu ku turut ayah ke kota, naik delman istimewa....." pada paragraf pertama. Ingat! Cuma paragraf pertama.  :-P

Pada hari itu ku turut temanku kuliah. Naik motor K (baca: jalan kaki) lalu ku duduk di kursi paling depan di kelas. Sambil menunggu dosen datang tiba-tiba ada yang menelpon aku. dag dig dug dag dig dig duuuuug, dag dig dug dag dig dug suara jantungku yang mengira itu telepon dari orang yang ku suka.

 "Halo, dengan saudari RM? (nama dirahasiakan demi keamanan hati si jomblo)"
" Iya, anda siapa?"
" Saya mau memastikan apakah benar inisial nama anda, RM, sering disalah artikan sebagai Rumah Makan?"
" Tepat sekali! Ada apa ya?"
" Begini, ada kiriman yang mengatasnamakan anda. Kiriman itu sedang bersama saya sekarang."
"Sedang bersama anda? Emangnya saya beli orang? Kok bisa-bisanya itu kiriman malah menemani anda?  Sorry, ya pak!! Walaupun saya jomblo, saya ga mau beli cowok untuk menemani hari saya yang memang selalu sepi! Saya tersinggung dengan pernyataan anda! Anda bisa saya tuntut karena telah menyinggung perasaan saya! Anda bisa saya jebloskan ke penjara!"
" Oooo tidak bisaaaa!! Justru anda yang mau saya jebloskan ke penjara karena terlibat perdagangan hand phone ilegal!! Anda bekerjasama dengan sindikat penjualan hand phone ilegal! Saya ini kapolres!!"
" Hellllloooow! Jangan asal nuduh!! Kakek saya adalah penghafal al-qur'an!"
" Itu kan kakek anda, bukan anda! Sudahlah, sekarang saya mau menawarkan kebaikan. Saya mau menolong anda. Transfer uang ke saya supaya kasus anda ini bisa saya lenyapkan. Anda bisa saya selamatkan dari kasus berat ini. Sekarang saya dan barang anda sedang di bandara. Wartawan sudah banyak yang berkumpul karena mereka telah tau ada kasus sindikat perdagangan hand phone ilegal. "
" Transfer uang? Kasus berat? Hey Bapak kapolres! Saya memang punya kasus alias masalah dengan berat badan, tapi saya ga butuh bantuan anda apalagi sampai harus transfer uang ke anda!!"

Lalu telponnya aku matikan karena kesal!
Aku segera menelpon adikku karena sebenarnya kiriman paket itu adalah punya dia, tapi dikirim ke alamat kos aku karena kos dia tak punya alamat lengkap. Dia ga mau itu paket sampai berakhir tragis seperti lagunya Ayu Ting-Ting, alamat palsu. Akhirnya dengan berat hati dan berat badan aku putuskan untuk bolos kuliah walaupun hari itu dosen yang mengajar lumayan ganteng. Aku dan adik berkumpul di kosku untuk menyelesaikan masalah yang lumayan rumit itu. Dalam perjalanan ke kos , si bapak kapolres itu menelpon lagi. Aku ga mau angkat telpon itu. Aku ga bakalan mau dipaksa untuk transfer uang ke dia! Tuduhan dia ga benar! Justru aku adalah korban dari penjualan online. Sebagai konsumen, aku dirugikan!
Lagi pula, ini adalah kesempatan bagus untuk aku supaya bisa terkenal. Kapan lagi aku bisa masuk tipi dan disorot oleh banyak kamera. Aku akan pergi ke bandara! Wartawan pasti sudah lama menungguku. hihi
Eiitss, si bapak kapolres ternyata nelpon lagi. Kali ini aku angkat telponnya karena telponku ga berat, kok.
Aku bilang ke dia bahwa aku akan rundingkan ini dulu dengan adikku karena kiriman itu punya adik. Aku janji akan menelpon dia setelah aku dan adik berunding. Ini adalah kesempatan aku satu-satunya untuk ber-php. Kapan lagi aku bisa ber-php? Ini kesempatan bagus! Sudah saatnya aku ber-php karena selama ini aku selalu kena php. Ahay! Sudahlah bisa terkenal, bisa pula ber-php! Kasus ini benar-benar keren!

Ternyata si bapak kapolres tau kalau dia kena php! Dia nelpon lagi! Dia mengancam akan kirim seorang polisi untuk menangkap aku kalau aku ga segera transfer uang ke dia. Aku malah balik menantang dia!
"Apa? Mengirim polisi untuk menangkap saya? Silahkan kalau anda berani! Saya tunggu! Kirim polisi muda yang paling ganteng! Jangan lama-lama! Cek dulu alamat saya, jangan sampai salah alamat."

Lalu aku menelpon semua teman sekelasku. Aku ingin mereka datang untuk menjadi saksi ketika seorang polisi muda ganteng datang menjemputku untuk dipenjarakan di dalam cintanya. :-D
Teman-temanku datang ke kos.

Daaaaaaan, jreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng!! Si polisi yang dijanjikan akhirnya datang!
Ternyata, oh ternyata dia tidak seperti yang aku inginkan. Polisinya udah tua dan berpenampilan seperti tukang ojek. hadooooooh, aku kecewa. hiks :(
Kelihatannya dia takut melihat aku dan teman-temanku. Pasti dia tidak menyangka kalau ternyata aku bakalan membawa teman sebanyak itu. Akhirnya dia pergi.
Teman-temanku yakin kalau itu cuma polisi gadungan karena penampilannya tidak meyakinkan dan dia juga tidak bisa menunjukkan kartu identitasnya sebagai polisi. Si penelepon yang mengaku sebagai kapolres adalah kapolres gadungan. Teman-temanku menganjurkanku untuk segera melapor ke kantor polisi.
Setibanya di kantor polisi, aku langsung diinterogasi oleh apk polisi. Ternyata benar, aku dan adik telah kena penipuan online. Toko hand phone online itu hanyalah fiktif belaka. Harga hand phone yang dijual memang sedikit lebih murah dari biasanya. Si pembeli cuma diharuskan membayar setengah harga terlebih dahulu. Setelah barangnya diterima baru dilunasi. Barangnya sampai kiamat pun ga bakalan sampai! Yang sampai cuma polisi gadungan beserta telpon dari kapolres gadungan yang memaksa untuk transfer uang! Ketika nomor telpon si pedagang dihubungi, dia ga bakalan angkat. Tapi, beberapa saat kemudian akan datang sms dari nomor tersebut bahwa si empunya nomor itu sedang diatngkap di kantor polisi atas kasus penjualan hand phone ilegal tingkat Asia. WOW!! KEREN!! Iya, keren! Keren semua skenario penipuan yang mereka susun! Penulis skenario film Hollywood kalah kalau dibanding dengan para penulis skenario penipu online tersebut!!
Sayangnya, kasus ini ditolak untuk ditindak lanjuti oleh si apk polisi dengan alasan kasus ini rumit. Malah aku yang dimarahi karena bodoh mau tertipu. Tega amat si pak polisi!!

Akhirnya semua selesai. Aku menangis terisak-isak.
"Sudahlah, ikhlaskan saja uang yang telah ditransfer adikmu untuk membeli hp itu. Setidaknya dia baru transfer separuh harga. Jadikan ini pelajaran, bukan hanya untuk kamu dan adik tapi juga untuk kita semua. Sekarang ini memang banyak penipuan online. Kita harus waspada."
"Iya. Terima kasih teman-teman. Terima kasih telah membantu aku. hiks :'( "

Hari yang melelahkan serta mengecewakan telah berlalu. Tapi sebenarnya bukan uang itu yang aku tangisi. Aku menangisi hilangnya kesempatanku untuk jadi terkenal. Aku mengira wartawan udah benar-benar menungguku di bandara. Sudahlah, suatu saat nanti aku pasti punya cara lain untuk masuk tipi dan terkenal. Sebaiknya aku terkenal dan masuk tipi dengan cara yang baik, bukan karena kasus kriminal gadungan.
Ya Allah, kapan aku bisa terkenal?
#akuNgawur

*Ini adalah kisah nyata aku beberapa tahun yang lalu. Ini bukan cerita fiktif walaupun ditambah sedikit "kengawuran". Waspadalah terhadap penjual online. Tapi tidak semua penjual online adalah penipu. Aku juga penjual online. Aku bukan penipu. hahaha
Terima kasih untuk semua teman-teman sekelasku yang telah membantu dan menemaniku di saat genting itu. I love you so much, NK2 Family!!!






No comments:

Post a Comment